KEKUATAN DAN KELEMAHAN UKM SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI



                                                                        Kelebihan dan Kekurangan Usaha Kecil
SMALL BUSINESS- Perfect Busines 2017
Kelebihan Usaha Kecil
Usaha kecil pada kenyataannya mampu bertahan dan mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun berbagai faktor penyebab lainnya. Tanpa subsidi maupun proteksi, usaha kecil mampu menambah nilai devisa negara khususnya industri kecil di sektor informal dan mampu berperan sebagai penyangga dalam perekonomian masyarakat kecil/lapisan bawah.
Di samping itu, usaha kecil juga memiliki nilai strategis bagi perkembangan perekonomian negara kita, antara lain sebagai beriku[1]t:
a.       Banyaknya Produk-produk tertentu yang dikerjakan oleh perusahaan kecil. Perusahaan besar dan menengah banyak ketergantungan kepada usaha kecil, karena jika hanya dikerjakan perusahaan besar dan menengah marginnya menjadi tidak ekonomis.
b.    Merupakan pemerataan konsentrasi dari kekuatan ekonomi dalam masyarakat.
Secara umum perusahaan dalam skala kecil baik usaha perseorangan maupun persekutuan (kerjasama) memiliki kelabihan dan daya tarik. Kelebihan dan daya tarik tersebut adalah sebagai berikut :
1)      Pemilik merangkap menejer perusahaan dan merangkap semua fungsi manajerial seperti marketing, finance, dan administrasi.
2)      Dalam pengelolaannya mungkin tidak memiliki keahlian manajerial yang handal.
3)      Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan yang baru, inovasi, sumberdaya baru serta barang dan jasa-jasa baru.
4)      Resiko usaha menjadi beban pemilik.
5)      Pertumbuhannya lambat, tidak teratur, tetapi kadan cepat dan bahkan prematur.
6)      Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, namun tidak memiliki rencana jangka panjang.
7)      Bebas menentukan harga produksi atas barang dan jasa.
8)      Prosedur hukum sederhana
9)      Pajak relatif ringan, karena yang dikenakan pajak adalah pribadi pengusaha, bukan perusahaannya.
10)  Komunikansi dengan pihak luar bersifat pribadi
11)  Mudah dalam proses pendiriannya.
12)  Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki
13)  Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu.
14)  Pemilik menerima seluruh laba.
15)  Umumnya mampu untuk survive
16)  Cocok untuk mengelola produk, jasa, atau proyek perintisan yang sama sekali baru, atau belum pernah ada yang mengelolanya sehingga memiliki pesaing.
17)  Memberikan peluang dan kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah demi berkembangnya usaha.
18)  Diverifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar konsumen senantiasa tergali melalui kreativitas pengelola.
19)  Relatif tidak membutuhkan investasi terlalu besar, tenaga kerja tidak berpendidikan tinggi, dan sara produksi lainnya relatif tidak terlalu mahal.
Faktor faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Usaha Kecil
1.      Motivasi lebih tinggi
Manajemen kunci dalam usaha kecil biasanya terdiri atas pemilik. Konsekuensinya bekerja keras, Iebih lama, dan memiliki lebih banyak keterlibatan personal. Laba dan rugi memiliki lebih banyak arti bagi mereka daripada gaji dan bonus yang diperoleh para pegawai perusahaan besar.
2.      Fleksibilitas lebih tinggi
Sebuah usaha kecil memiliki fleksibiltas sebagai keunggulan kompetitif utama. Sebuah perusahaan besar tidak dapat menutup sebuah pabrik tanpa perlawanan dari organisasi buruh, atau menaikkan harga tanpa intervensi dari pemerintah, namun usaha kecil dapat bereaksi rebih cepat terhadap perubahan persaingan. Sebuah usaha kecil juga memiliki jalur komunikasi yang lebih pendek. Lingkup produknya sempit, pasarnya terbatas, serta pabrik dan gudangnya dekat. Ia dapat dengan cepat mencium masalah dan memperbaikinya.
3.      Kurangnya birokrasi
Para eksekutif perusahaan besar seringkali kesulitan memahami gambaran besar suatu persoalan. Hal ini menyebabkan terjadinya inefisiensi. Dalam usaha kecil, seluruh permasalahan dapat mudah dimengerti, keputusan dapat cepat dibuat dan hasilnya dapat segera diperiksa dengan mudah.
4.      Tidak menyolok
Karena tidak terlalu diperhatikan, perusahaan baru dapat mencoba taktik penjualan yang baru atau memperkenalkan produk tanpa menarik perhatian atau perlawanan yang berlebihan. Perusahaan besar senantiasa berhadapan dengan perang proksi, aksi antitrust, dan peraturan pemerintah. Mereka juga kurang fleksibel dan sulit melakukan perubahan dan restrukturisasi. Perusahaan kecil pada umumnya dapat berhasil jika memenuhi kriteria seperti berikut ini:
a)      Memenuhi permintaan yang terbatas pada suatu wilayah lokal
b)      Memproduksi sesuatu untuk permintaan spesifik
c)      Situasi di mana pasar berubah dengan cepat
d)     Menargetkan segmen pasar tertentu
e)      Menyediakan layanan perbaikan teknis
f)       Menyediakan layanan pribadi
g)      Menyediakan sentuhan pribadi
h)      Menghindari persaingan langsung dengan perusahaan raksasa.

Kelemahan Usaha Kecil
Kelemahan dan hambatan dalam pengelolaan usaha kecil umumnya berkaitan dengan faktor intern dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahan dan hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut[2]:
a.       Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak mematuhi ketentuan pembukuan standar.
b.      Pembagian kerja yang tidak proporsional, dan karyawan sering bekerja di luar batas jam kerja standar.
c.       Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak adanya perencanaan kas.
d.       Persediaan barang terlalu banyak sehingga beberapa jenis barang ada yang kurang laku.
e.       Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap prinsip-prinsip manajerial.
f.       Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik.
g.      Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau belum pernah merumuskan.
Adapun yang menyangkut faktor eksternal :
a.       Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaan pribadi pemilik.
b.      Sering kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi pengelola, serta lemah dalam promosi.
c.       Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan analisis perputaran uang tunai[3].
Faktor faktor yang Mempengaruhi Kelemahan Usaha Kecil
1.         Keterbatasan Modal
Menyeimbangkan “uang masuk” dan “uang keluar” adalah sebuah perjuangan, terutama ketika mencoba melakukan perluasan usaha. Bukannya mendapatkan pelayanan istimewa dari pemilik modal ketika mengajukan pinjaman, pelaku usaha kecil malah lebih sering merasa diperlakukan seperti warganegara kelas dua. Perusahaan kecil tidak dapat menggunakan sistem kredit sebagai cara menjual semudah yang dilakukan perusahaan besar. Selain itu, kebanyakan usaha kecil memiliki masalah untuk tetap bertahan selama periode menunggu produk mereka dapat diterima pasar.
2.      Permasalahan Kepegawaian
Usaha kecil tidak mampu membayar gaji yang besar, serta menyediakan kesempatan dan status yang biasanya terdapat pada perusahaan besar. Pemilik usaha kecil harus berkonsentrasi pada permasalahan sehari-hari dalam menjalankan bisnis dan biasanya memiliki sedikit waktu untuk memikirkan tujuan atau rencana jangka panjang.
3.      Biaya langsung yang tinggi
Usaha kecil tidak dapat membeli bahan baku, mesin, atau persediaan semurah perusahaan besar, atau mendapatkan diskon untuk volume pembelian yang lebih besar seperti produsen besar. Jadi biaya produksi per unit biasanya lebih tinggi untuk usaha kecil, tetapi pada umumnya biaya operasional (overhead) biasanya lebih rendah.
4.      Keterbatasan varian usaha
Sebuah perusahaan besar yang memiliki banyak sektor usaha dapat saja mengalami hambatan di salah satu usahanya, tapi mereka tetap kuat. Hal ini tidak berlaku bagi usaha kecil yang hanya memiliki sedikit produk. Usaha kecil sangat rentan jika produk baru mereka tidak laku, atau jika salah satu pasarnya terkena resesi, atau jika produk lamanya tiba-tiba menjadi ketinggalan zaman.
5.      Rendahnya kredibilitas
Masyarakat menerima produk perusahaan besar karena namanya dikenal dan biasanya dipercaya. Usaha Kecil harus berjuang untuk membuktikan setiap kali menawarkan sebuah produk baru atau memasuki pasar baru. Reputasi dan keberhasilannya di masa lalu di pasar jarang diperhitungkan.


[1] Sri Winarni, 2006Strategi Pengembangan Usaha Kecil Melalui Peningkatan Aksesibilitas  Kredit Perbankan. Infokop Nomor 29 Tahun XXII, 2006.
 [2] Sri Lestari Rahayu, 2005. Analisis Peranan Perusahaan Modal Ventura Dalam Mengembangkan UKM Di Indonesia : Kajian Ekonomi dan Keuangan,Badan Pengkajian Ekonomi, Keuangan dan Kerjasama Internasional. Hlm 5
[3]  Tim Peneliti CFISEL ( Central for Finance, Investment and Securities Law ), Alternatif Pembiayaan terhadap UMKM melalui Pasar Modal di Indonesia2009 . hlm. 19

No comments:

Post a Comment