Ruanag Lingkup Bisnis Syariah - Makalah Etika Bisnis



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Rakyat Indonesia yang sebagian beragama islam lupa, tidak banyak mengetahui akan ajaran islam tentang pekerjaan dibidang bisnis. Pernah Rasulullah Saw. ditanya  oleh para sahabat, pekerjaan apakah yang paling baik ya Rasulullah? Rasulullah menjawab, seorang bekeja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih. (HR. Al-Bazzar). Jual beli yang bersih berarti sebagian dari kegiatan profesi bisnis. Selain itu ulama telah sepakat mengenai kebaikan pekerjaan dagang (jual beli), sebagai perkara yang telah dipraktekkan sejak zaman Nabi hingga masa kini. Dalam hadits lain Rasulullah bersabda, Pedagang  yang jujur lagi terpercaya adalah bersama-sama para Nabi, orang Shodiqin, dan para Syuhada. (HR.Tirmidzi dan Hakim).
Islam mengajarkan umatnya agar bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Bekerja disini bisa juga dilakukan dengan cara berwirausaha, bisa berupa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri ataupun bekerja pada orang lain. Dalam   berwirausaha diperlukan sikap atau etika berwirausaha yang sesuai dengan syariat Islam. Hal ini dilakukan agar usaha yang kita lakukan membuahkan hasil yang maksimal dan mendapat berkah dari Allah walaupun hasilnya itu sedikit tetapi kalau itu berkah maka akan menjadi kebahagiaan bagi orang yang berwirausaha.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa itu bisnis?
2.      Bagaimana sejarah perkembangan bisnis?
3.      Bagaimana peluang-peluang yang disediakan bisnis?
4.      Apa motif pembeliannya?
5.      Apa itu kewirausahaan?

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Bisnis
Terdapat dua pengertian pokok mengenai bisnis, bisnis merupakan kegiatan-kegiatan, dan bisnis merupakan sebuah perusahaan.
1.      Definisi Raymond E. Glos dalam bukunya “Business: Its Nature and Environment:, dianggap memiliki cakupan yang paling luas, yakni:[1]
“Bisnis merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka”.
2.      Menurut Huzhes dan Kapoor[2]
Bisnis merupakan suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara umum kegiatan ini ada di dalam masyarakat dan ada dalam industri. Orang yang berusaha menggunakan uang dan waktunya  dengan menanggung resiko, dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut enterpreneur.
3.      Menurut Brown dan Petrello
Bisnis merupakan suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
4.      Menurut pandangan lain
Bisnis merupakan sejumlah total usaha yang meliputi pertanian, produksi, kontruksi, disribusi, transportasi, komunikasi, usaha jasa, dan pemerintahan yang bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa ke konsumen.
Jadi, pengertian bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, mencari profit, dan mencoba memuaskan keinginan para konsumen.
Agama Islam sangatlah menganjurkan setiap umat untuk selalu bekerja. Tidak ada satu kata pun yang menyebut bahwa orang Islam yang beriman itu disarankan untuk menjadi pengangguran karena hal tersebut merupakan perilaku syaitan. Begitu pentingya perilaku yang menjunjung tinggi etos kerja agar manusia selalu bekerja, bekerja, dan bekerja, Rasululllah Muhammad SAW bersabda di dalam dalam suatu haris yang artinya bahwa bekerja mencari rejeki yang halal merupakan kewajiban, setelah kewajiban ibadah. (HR. Ath Thabrani dan Baihaqi).[3]
Hadis ini kemudian diperkuat dengan firman Allah dalam surah al-A’raff ayat 10:
ولقدمكنكمفىالارضوجعلنالكمفيهامعابشقليلاماتشكرون (١٠)
Artinya: “Sesungguhnya, Kami menempatkan kalian sekalian di muka bumi dan Kami memberikan kalian di bumi itu (sumber) penghidupan."
Al Quran di atas sudah sangat jelas dan gamblang meminta kepada manusia untuk bekerja mencari sumber penghidupan yang sudah disediakan oleh Allah Swt. Al Quran di atas kemudian dipertegas dalam hadis agar dalam mencari sumber rejeki haruslah dengan jalan yang halal karena mencari rezeki halal adalah wajib hukumnya.
Dari sini, bisa disimpulkan bahwa definisi pengertian bisnis syariah Islam adalah segala bentuk bisnis dengan dibatasi oleh cara mendapatkan dan memberdayakan harta agar selalu halal dan menolak hal-hal yang bersifat haram. Yusanto dan Wijayakusuma (2002) mendefisinikan lebih khusus tentang bisnis islami merupakan aktivitas bisnis-ekonomi dengan berbagai bentuk yang tidak ada batasan dalam hal kepemilikan harta baik itu jasa maupun barang, namun dibatasi dalam hal cara memperoleh dan pendayagunaan harta lantaran aturan haram dan halal menurut Islam.
Demikian perbedaan pengertian bisnis dalam perspektif/pandangan Islam dan umum yang bisa dijadikan sebagai acuan dalam membuat makalah ekonomi bisnis Islam lengkap. Semoga bisa memberikan  manfaat yang nyata, sebelum benar-benar mengimplementasikan konsep bisnis syariah dalam kehidupan sehari-hari.
B.       Sejarah Perkembangan Bisnis
Adapun sejarah bisnis secara garis besarnya meliputi beberapa hal berikut ini:
1.         Era Industri[4]
Era indusutri dengan pionirnya Henry Ford pemilik dari Ford industrimendapatkan penghasilan sebesar 10 triliun pertamanya dalam kurun waktu karir kerja selama 25 tahun. Di masa ini barang siapa yang tidak bekerja maka dia tidak akan mendapatkan penghasilan,namun bagi yang bekerja dengan keras dan dengan prestasi yang cukup baik dalam ruang lingkup kerjanya akan mendapatkan jaminan pensiunan dari perusahaan. Tentunya jaminan tersebut jauh dari cukup karena sudah tidak bekerja lagi.
2.         Era Teknologi[5]
Era Teknologi, masa-masa di mana teknologi menjadi tolak ukur penghasilan yang tak terbatas karena semakin bagus mutu dari suatu tekhnologi maka yang menciptakan akan menciptakan suatu passive income yang tak terbatas dari hasil karya yang diciptakan dan menghasilkan royalti. Di masa ini yang menjadi pionir adalah Bill Gates pemilik Microsoft dengan penghasilan 10 triliun pertama setelah 12 tahun. Tentunya dengan menciptakan sebuah teknonogi komputer yang saat ini terus berkembang dan akan terus menciptakan royalti terus menerus bagi Bill Gates.
3.         Era Infromasi[6]
Era Informasi yang di awali pada awal tahun 1990-an dan terus berkembang pesat sampai saat ini dan diyakini akan terus berkembang dari tahun ke tahun selanjutnya. Kecepatan dunia informasi akan memegang penuh dalam perkembangan dunia bisnis dimasa mendatang mulai dari industri kecil sampai industri besar,rumahan hingga pabrik, toko, sekolah, organisasi, marketing dan masih banyak lagi akan membutuhkan kecepatan dalam penyampaian bisnisnya. Dalam hal ini bisa dikatakan melalui jaringan internet/website yang akan selalu siap bersedia bekerja untuk Anda 24 jam non-stop tanpa upah akan bekerja untuk Anda. Saat ini yang menjadi pionir di masa ini adalah Jeff Besos pemilik dari amazon.com (Toko Online terbesar dunia) dengan penghasilan 10 triliun pertama dalam kurun waktu 3 tahun perjalanan karir.
Bisnis Indonesia adalah surat kabar harian dengan segmentasi pemberitaan bisnis dan ekonomi berbahasa Indonesia yang diterbitkan di Jakarta, Indonesia, sejak 14 Desember 1985. Bisnis Indonesia diterbitkan oleh PT Jurnalindo Aksara Grafika (PT JAG) yang merupakan kongsi bisnis empat pengusaha Sukamdani Sahid Gitosardjono (Sahid Group), Ciputra (Ciputra Group), Anthony Salim (Salim Group), dan Eric Samola. Pemimpin Redaksi saat ini adalah Arief Budisusilo yang menggantikan Ahmad Djauhar sejak 2009, dengan Wakil Pemred Y. Bayu Widagdo, yang menggantikan Linda Tangdialla sejak 2012. Setelah tidak bertugas sebagai Pemred, Ahmad Djauhar menjabat sebagai Wakil Pemimpin Umum dengan tetap sebagai Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia, sedangkan Linda Tangdialla kini memimpin portal berita Kabar24.com selaku pemimpin redaksi. Kabar24.com merupakan unit baru dalam kelompok media Bisnis Indonesia.
Awalnya, koran Bisnis Indonesia berkantor di bekas bengkel reparasi mesin jahit Singer di Jalan Kramat V/8, Jakarta Pusat. Koran yang fokus pada berita bisnis, ekonomi, dan umum ini meroket berkat booming yang melanda lantai Bursa Efek Jakarta pada tahun 1987 dan akibat maraknya industri perbankan sebagai hasil penerapan kebijakan Paket Oktober (Pakto) 1988.
Pertumbuhan yang baik tersebut membuat koran ini mampu membangun gedung sendiri dan kantor pun pindah ke Wisma Bisnis Indonesia (WBI) di Jalan Letjen S. Parman Kav. 12A Slipi, Jakarta Barat, pada akhir 1990. Namun kemacetan luar biasa di lokasi tersebut dan perhitungan bisnis pada masa depan membuat koran ini kembali pindah ke wilayah Segitiga Emas Sudirman.
Mulai 1 Januari 2005 kegiatan operasional Bisnis Indonesia berpusat di Wisma Bisnis Indonesia (WBI) lantai 5-8, Jalan KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Jakarta Pusat. Saat ini, Bisnis Indonesia memiliki kantor perwakilan di sejumlah kota di Indonesia yakni di Medan, Pekanbaru, Batam, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.
Sebagai lembaga pemberitaan, Bisnis Indonesia juga menjadi pemasok tetap beberapa lembaga pemberitaan internasional seperti NewsNet Asia (yang menerjemahkan berita Bisnis ke dalam bahasa Jepang, Factiva (usaha patungan Dow Jones dan Reuters), dan ISI Emerging Markets (dari kelompok usaha Euromoney Institutional Investor Group Co.), Xinhua (kantor berita China), dan Bloomberg (kantor berita berbasis di New York, AS).



C.       Peluang-peluang yang disediakan perusahaan
Di dalam klasifikasi organisasi bisnis yang bergerak dalam bidang   komersial. Ada 9 macam kegiatan bisnis yaitu:[7]
1.      Usaha pertanian
Meliputi usaha peternakan,usaha perkebunan, pertanian, sawah, sayuran, buah-buahan, perikanan, dsb.
2.      Produksi bahan mentah
Meliputi usaha yang bergerak dalam bidang kehutanan, pertambangan dan juga perikanan air tawar ataupun ikan laut.
3.      Pabrik/Manufaktur
Merupakan suatu usaha yang mengolah barang mentah menjadi bahan baku sampai menjadi hasil jadi.
4.      Konstruksi
Merupakan suatu usaha yang bergerak dalam bidang pembangunan, seperti pembangunan jalan, pembangunan gedung, rumah sakit, sekolah dan berbagai bangunan lainnya.
5.      Usaha perdagangan besar dan kecil.
Merupakan suatu usaha yang menunjang inti kegiatan sistem distribusi yang menghubungkan antara produsen dengan konsumen.
6.      Transportasi dan komunikasi
Merupakan suatu usaha yang dapat membantu kelancaran kegiatan bisnis dan memudahkan kegiatan transaksi bisnis secara cepat dan efisien.

7.      Usaha finansial, asuransi, dan real estate
Merupakan suatu usaha yang memberikan kemudahan kepada kegiatan bisnis. Seperti memberi fasilitas kredit, membantu mengatasi resiko yang dihadapi dan membantu membangun perumahan dengan perencanaan pengaturan lingkungan yang sehat.
8.      Usaha jasa
Merupakan suatu usaha yang kegiatannya dilakukan dengan menggunakan jasanya untuk memuaskan kebutuhan orang lain. Seperti tukang cukur, salon kecantikan, guru, dosen, pengacara, dokter, dsb.
9.      Usaha yang dilakukan oleh pemerintah
Merupakan pembeli terbesar dari barang dan jasa, di samping itu juga berperan dalam mengatur kegiatan bisnis dan menjaga kestabilan perekonomian.
D.      Motif Pembelian
Setiap keputusan pembelian pasti dilandasi dengan motif dibelakangnya. Motif pembelian adalah sebuah dorongan atau keinginan untuk membeli produk. Penjual yang ingin sukses harus dapat menemukan motif prospek dalam membeli produk.[8]
1.      Motif pembelian emosional
Motif pembelian emosional adalah motif membeli yang banyak dipengaruhi oleh gejolak hati, misalnya membeli produk karena merasa nyaman atau untuk kesenangan semata. Pengaruh emosional ini sangat luar biasa dan banyak mendominasi motif pembelian.
2.      Motif pembelian rasional
Motif pembelian rasional adalah motif membeli dengan pertimbangan terlebih dahulu, misalnya membeli produk dengan mempertimbangkan manfaatnya, ada garansi atau tidak.
Penjual perlu mengetahui motif seorang prospek sebelum membeli produk. Jika ia menyukai diskon, prospek seperti ini berarti memiliki motif emosional. Apabila prospek lebih mengutamakan layanan maka prospek lebih bermotif rasional.
Para pembeli memiliki motif-motif pembelian yang mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Mengenai buying motives ada 3 macam:[9]
1.      Primary buying motive
Yaitu motif untuk membeli yang sebenarnya. Misalnya, kalau orang mau makan ia akan mencari nasi
2.      Selective buying motive
Yaitu pemilihan terhadap barang, ini berdasarkan ratio. Misalnya, apakah ada keuntungan bila membeli karcis. Seperti seseorang ingin pergi ke Jakarta cukup dengan membeli karcis kereta api kelas ekonomi, tidak perlu kelas eksekutif. Berdasarkan waktu misalnya membeli makanan dalam kaleng yang mudah dibuka, agar lebih cepat. Berdasarkan emosi, seperti membeli sesuatu karena meniru orang lain. Jadi selective dapat berbentu Rational Buying Motive, emotional buying motive atau impulse (dorongan seketika)
3.      Patronage buying motive
Ini adalah selective buying motive yang ditujukan kepada tempat atau toko tertentu. Pemilihan ini bisa timbul karena layanan memuaskan, tempatnya dekat, cukup persediaan barang, ada halaman parkir, orang-orang besar suka berbelanja ke situ dsb.
E.       Kewirausahaan
Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan usaha atau bisnis yang dihadapkan dengan resiko dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan dan mengembangkan bisnis dengan cara mengenali kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan.[10]
Keuntungan menjadi wiraushawan adalah mempunyai kemampuan dalam mengatur waktu sehingga tidak bergantung pada ketentuan jam kerja kantor, dapat mengatur kondisi usaha sendiri, menentukan aturan main dalam usaha sendiri dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan karakter diri dan pekerjaan, serta mengalami masa-masa saat berhasil dan gagal.
Geoffrey G. Meredith (1996) mengemukakan ciri-ciri wirausahawan sebagai berikut:
1.      Percaya diri
2.      Berorientasi pada Tugas dan Hasil
3.      Berani mengambil resiko
4.      Kepemimpinan
5.      Keorisinalan
6.      Berorientasi pada masa depan
Berdasarkan ciri-ciri diatas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat dilihat dari kegiatannya sehari-hari sebagai berikut:
1.      Disiplin
2.      Komitmen tinggi
3.      Jujur
4.      Kreatif dan inovatif
5.      Mandiri
6.      Realistis
Salah satu faktor yang mempersulit tumbuhnya kewirausahawan di Indonesia adalah masalah birokrasi pemerintahan. Masalah birokrasi dimulai dari perizinan sampai kebijakan dunia perbankan, yang sampai saat ini masih menjadi perbincangan yang tak ada ujung pangkalnya. Sehingga kita harus membangun semangat diri yang kuat bahwa baik buruknya kondisi hidup seseorang bergantung pada diri kita sendiri tanpa menggantungkan diri kepada orang lain. Semangat kewirausahaan harus dibangun berdasarkan asas pokok sebagai berikut:
1.      Kemauan kuat untuk berkarya dan semangat mandiri.
2.      Mampu membuat keputusan yang tepat dan berani mengambil resiko.
3.      Kreatif dan inovatif.
4.      Tekun, teliti, dan produktif.
5.      Berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.




BAB III
PENUTUPAN
A.      Kesimpulan
Agama Islam sangatlah menganjurkan setiap umat untuk selalu bekerja. Tidak ada satu kata pun yang menyebut bahwa orang Islam yang beriman itu disarankan untuk menjadi pengangguran karena hal tersebut merupakan perilaku syaitan. Begitu pentingya perilaku yang menjunjung tinggi etos kerja agar manusia selalu bekerja, bekerja, dan bekerja.
Penjual perlu mengetahui motif seorang prospek sebelum membeli produk. Jika ia menyukai diskon, prospek seperti ini berarti memiliki motif emosional. Apabila prospek lebih mengutamakan layanan maka prospek lebih bermotif rasional.
Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan usaha atau bisnis yang dihadapkan dengan resiko dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan dan mengembangkan bisnis dengan cara mengenali kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan.
Keuntungan menjadi wiraushawan adalah mempunyai kemampuan dalam mengatur waktu sehingga tidak bergantung pada ketentuan jam kerja kantor, dapat mengatur kondisi usaha sendiri, menentukan aturan main dalam usaha sendiri dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan karakter diri dan pekerjaan, serta mengalami masa-masa saat berhasil dan gagal.
Salah satu faktor yang mempersulit tumbuhnya kewirausahawan di Indonesia adalah masalah birokrasi pemerintahan. Masalah birokrasi dimulai dari perizinan sampai kebijakan dunia perbankan, yang sampai saat ini masih menjadi perbincangan yang tak ada ujung pangkalnya. Sehingga kita harus membangun semangat diri yang kuat bahwa baik buruknya kondisi hidup seseorang bergantung pada diri kita sendiri tanpa menggantungkan diri kepada orang lain.

B.       Saran
Puji syukur kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat membuat sebuah makalah tentang ruang lingkup bisnis syariah. Makalah ini disusun  berdasarkan apa yang diperoleh dari berbagai sumber. Penulis menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu diharapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan dan kritik demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kita harapkan. Untuk itu, diharapkan adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah ini. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, dan dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang-orang yang membacanya, dan tidak lupa pula penulis memohon maaf atas kekurangan dari makalah yang penulis buat ini. Terimakasih.



DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, 2006, Pemasaran dan Pemasaran jasa, penerbit: Alfabet, Bandung
Umar, Husein,2003 Business an Introduction, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tandjung, Jenu Widjaja, 2009, Menjadi penjual bermental harimau, PT Elex Media Komputindo, Jakarta
Suharyadi, dkk, 2007, Kewirausahaan:membangun usaha sukses sejak usia muda, Salemba Empat, Jakarta
http://perkuliahan2016.blogspot.com/2016/03/sejarah-dan-perkembangan-bisnis.html?m=1




[1] Husein umar, Business an Introduction, (Jakarta: 2003, PT Gramedia Pustaka Utama), hlm. 3
[2] http://arisaputra18.blogspot.co.id/2014/03/contoh-makalah-ruang-lingkup-bisnis.html?m=1
[3] http://www.islamcendekia.com/2014/12/pengertian-bisnis-dalam-ajaran-syariah-islam-dan-umum.html?m=1
[4] http://perkuliahan2016.blogspot.com/2016/03/sejarah-dan-perkembangan-bisnis.html?m=1
[5] http://perkuliahan2016.blogspot.com/2016/03/sejarah-dan-perkembangan-bisnis.html?m=1
[6] http://perkuliahan2016.blogspot.com/2016/03/sejarah-dan-perkembangan-bisnis.html?m=1
[7] http://arisaputra18.blogspot.co.id/2014/03/contoh-makalah-ruang-lingkup-bisnis.html?m=1
[8] Jenu Widjaja Tandjung, Menjadi penjual bermental harimau, ( Jakarta: 2009, PT Elex Media Komputindo), hlm. 61.
[9] Buchari Alma, pemasaran dan pemasaran jasa, (Bandung: 2006, Alfabet), hlm. 97.
[10] Suharyadi, dkk, Kewirausahaan:membangun usaha sukses sejak usia muda, (Jakarta:2007, Salemba Empat), hlm. 7.

No comments:

Post a Comment