Sejarah Perkembangan Bisnis dan Sistem Perekonomian



BAB II
Pembahasan
A.    Pengertian dan Sejarah Perkembangan Bisnis
1.      Pengertian Bisnis
Bisnis dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang menggambarkan semua aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehiduman sehari-hari. Bisnis itu sendiri dapat dipandang sebagai suatu sistem menyeluruh yang menggabungkan sub-sistem yang lebih kecil yang disebut industri. Artinya, setiap industri di bentuk dari banyak perusahaan yang terdiri dari berbagai ukuran perusahaan dengan berbagai produk yang dihasilkannya, termasuk kegiatan perusahaan, pengembangan sumberdaya manusia, pengaturan keuangan, dan sistem manajemen.
Huat, T Chwee mendefinisikan bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat kita. Dengan mengambil definisi sistem tersebut, kita dapat mengharapkan suatu hubungan yang saling mengisi antara bisnis dan pilihan kebutuhan dalam masyarakat kita.
Pendapat lain dikemukakan oleh Griffin dan Ebert, bahwa bisnis itu merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Laba dalam hal ini diperoleh dari selisih antara penerimaan bisnis dengan biaya-biaya yang dikeluarkan.
Dengan demikian organisasi bisnis yang sukses adalah organisasi bisnis yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan perusahaan meperoleh keuntungan dari transaksi tersebut.
Definisi tersebut memfokuskan pada aspek-aspek sebagai berikut:
1.      Kegiatan individu dan kelompok. Kegiatan bisnis dapat dilakukan oleh individu (usaha perorangan) maupun kelompok (perusahaan). Orang-orang yang terlibat dalam organisasi bisnis menyertakan harta dan modal lainnya sebagai tanda penyertaan bergabung dalam bisnis tersebut.
2.      Penciptaan nilai. Bisnis didirikan atau dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui empat macam kegunaan, yaitu kegunaan bentuk (form utility), kegunaan tempat (place utility), kegunaan waktu (time utility), dan kegunaan kepemilikan (possesion utility).
3.      Penciptaan barang dan jasa. Perusahaan dapat memilih antara menciptakan barang atau menciptakan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
4.      Keuntungan melalui transaksi. Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Salah satunya adalah memperoleh keuntungan keuntungan akan diperoleh apabila perusahaan dapat menjual hasil produksinya dan masyarakat membeli dengan harga yang disepakati (transaksi).
Berdasarkan definisi bisnis tersebut maka keberadaan dari sebuah bisnis harus dapat memenuhi harapan atas kebutuhan-kebutuhan, baik dari masyarakat luas, karyawan dan manejer, maupun bangsa dan negara.[1]
2.      Sejarah sejarah Perkembagnan Bisnis
Sejak ratusan tahun lalu mayoritas masyarakat Indonesia hidup dari pertanian. Hanya mereka yang hidup di daerah pantai sering terlibat dengan perdagangan kecil-kecilan dan belum pernah memasuki tingkat perdagangan internasional dengan ukuran skala ekonomis. Pada zaman globalisasi, dunia yang paling transparan kita lihat bagaimana hebatnya persaingan bisnis perusahaan nasional, multinasional, perang ekonomi lewat perdagangan antar bangsa, yang saling berebut untuk menguasai pasar dunia dalam bidang barang dan jasa. Adapun sejarah bisnis secara garis besarnya meliputi beberapa hal berikut:
a.       Era Industri
Era industri dengan pionirnya Henry Ford pemilik dari Ford industri mendapatkan penghasilan sebesar 10 triliun pertamanya dalam kurun waktu karir kerja selama 25 tahun. Di masa ini barang siapa yang tidak bekerja maka dia tidak akan mendapatkan penghasilan, namun bagi yang bekerja keras dan dengan prestasi yang cukup baik dalam ruang lingkup kerjanya akaan medapatkan jaminan pensiunan dari perusahaan. Tentunya jaminan tersebut jauh dari cukup karena sudah tidak bekerja lagi.
b.      Era Teknologi
Di masa ini yang jadi pionir adalah Bill Gates pemilik microsoft dengan penghasilan 10 triliun pertama setelah 12 tahun. Tentunya dengan menciptakan sebuah teknologi komputer yang saat ini terus berkembang dan akan terus menciptakan royalti terus menerus bagi Bill Gates.
c.       Era Informasi
Era informasi di awali pada awal tahun 1990-an dan terus berkembang pesat sampai saat ini dan diyakini akan terus berkembang dari tahun ke tahun selanjutnya. Dalam hal ini bisa dikatakan melalui jaringan internet/website yang akan selalu siap bersedia bekerja untuk anda 24 jam non-stoptanpa upah bekerja untuk anda.
Bisnis Indonesia adalah surat kabar harian dengan segmetasi pemberitaan bisnis dan ekonomi yang berbahasa Indonesia yang diterbitkan di Jakarta, Indonesia, sejak 14 Desember 1985.bisnis Indonesia diterbitkan oleh PT Jurnalindo Aksara Grafika (PT JAG) yang merupakan kongsi bisnis empat perusahaan Sahid Group, Ciputra Group, Salim Group, dan Eric Samola. Pemimpin redaksi saat ini adalah Arief Budisusilo yang menggantikan Ahmad Djauhar sejak 2009, dengan Wakil Pamred Y.[2]
B.     Sistem Perekonomian
Secara umum, pengertian sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasikan seluruh kegiatan perekonomian dalam masyarakat yang dilakukan pemerintah atau swasta berlandaskan prinsip tertentu dalam rangka meraih kemakmuran atau kesejah teraan.
Menurut pendapat Gilarso, pengertian sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para produsen, konsumen, pemerintah, bank, dsb) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, disrtibusi, konsumsi, investasi, dsb) sehingga terbebtuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Menurut Gregory Grossman dan M. Manu, sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.
Menurut McEachern, sistem ekonomi adalah seperangkat mekanisme dan institusi untuk mejawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
Menurut Chestesr A Bermand, sistem ekonomi adalah suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri.
Menurut Dumatry, sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur dan terjalin hubungan ekonomi antar sesama manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan.[3]
1.      Sistem Ekonomi Terpusat
a.       Ciri-ciri
Ø  Seluruh kegiatan perekonomian diatur dan ditetapkan oleh pemerintah baik dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta penepatan harga
Ø  Tidak ada kebebabasan dalam berusaha karena hak milik perorangan atau swasta tidak diakui
Ø  Seluruh alat-alat produksi dikuasai oleh negara. 
b.      kebaikan Sistem Ekonomi Terpusat
Ø  Pemerintah dapat melakukan pengawasan dan pengendalian dengan mudah 
Ø  Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan perekonomian. 
Ø  Kemakmuran masyarakat merata.
Ø  Terdapat perencanaan pembangunan yang lebih cepat direalisasikan
c.       Keburukan Sistem Ekonomi Terpusat
Ø  Terdapat penindasan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
Ø  Terdapat pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
Ø  Masyarakat tidak dijamin dalam memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
Ø  Pemerintah bersifat paternalistis, artinya aturan ditetapkan oleh pemerintah seluruhnya benar dan harus dipatuhi
2.      Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal ialah sistem ekonomi berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dalam kegiatan perekonomian tanpa adanya campur tangan daripada pemerintah. Suatu kondisi dalam mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire. Negara-negara penganut sistem ekonomi liberal antara lain: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia {yang|dengan} pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
a.       Ciri-ciri
Ø  Swasta/masyarakat diberikan banyak kebebasan dalam melakukan kegiatan perekonomian 
Ø  Memiliki kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
Ø  Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi atas semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
b.      Kebaikan Sistem Ekonomi Liberal
Ø  Terdapat persaingan yang mendorong kemajuan usaha.
Ø  Campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian ekonomi kecil sehingga memberikan kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
Ø  Produksi berdasar pada permintaan pasar ataupun kebutuhan masyarakat.
Ø  Pengakuan hak milik oleh negara, memberikan mansyarakat semangat dalam berusaha.
c.       Keburukan Sistem Ekonomi Liberal
Ø  Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan bagi pihak lemah. 
Ø  Dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
Ø  Timbulnya praktik yang tidak jujur yang dengan berlandas  mengejar keuntungan sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum biasa tidak diperhatikan atau dikesampingkan.
3.      Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi, akan tetapi disisi lain pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat pada sumber daya ekonomi.
a.       Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran
Ø  Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat hiduporang banyak yang dikuasai oleh negara.
Ø  Terdapat campur tangan pemerintah terhadap mekanisme pasar melalui berbagai kebijakan ekonomi 
Ø  Mekanisme kegiatan perekonomian teradalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
Ø  Hak milik perorangan diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentinga umum. 
b.      Kebaikan sIstem Ekonomi Campuran
Ø  Sektor ekonomi dikuasai oleh pemerintah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat. 
Ø  Hak individu/swasta diakui dengan jelas. 
Ø  Harga lebih mudah untuk dikendalikan.

c.       Keburukan Sistem Ekonomi Campuran
Ø  Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
Ø  Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya
4.      Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang didasari dari jiwa ideologi Pancasila yang dalamnya terdapat makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi berdasarkan usaha bersama dengan asas kekeluargaan dan kegotong royongan dari, ole, dan untuk rakyat dalam bimbingan dan pengawasan pemerintah.
a.       Ciri-ciri Sisyem Ekonomi Pancasila
Ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN Bab III B No. 14. Berikut ini ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila.
1)      Pasal Perkara 33 Setelah Amandemen 2002
Ø  Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
Ø  Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Ø  Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat 
Ø  Perekonomian nasional diselenggarakan atas dasar demokrasi ekonomi secara prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Ø  Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal diatur dalam undang-undang.
2)      GBHN Bab III B No. 14
Pembangunan ekonomi didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan masyarakat memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat untuk perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan {yang|dengan} nyata.[4]
C.     Klasifikasi Bisnis
Secara umum ada sembilan macam kegiatan bisnis sebagaimana tercantum dalam klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) 1997. kesembilan Lapangan ysaha tersebut yaitu:
1.       Usaha pertanian merupakan suatu usaha yang melakukan kegiatan yang menghasilkan produksi pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, perburuan dan perikanan) dengan tujuan sebagaian atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar atau menunjang kehidupan.
2.       Usaha produksi bahan mentah merupakan usaha yang melakukan kegiatan persiapan dan pengambilan unsur-unsur kimia, mineral, biji-bijian dan segala macam batuan termasuk batu-batu mulla vang merupakan endapan alam baik berupa padat, cair maupun gas untuk tujuan komersial.
3.        Industri atau manufaktur adalah usaha yang melakukan kegiatan mengubah barang dasar (bahan mentah) menjadi barang jadi atau barang setengah jadi dan/atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya sehingga lebih dekat kepada pemakai akhir untuk tujuan komersial. Termasuk dalam usaha ini antara lain perusahaan yang melakukan jasa industri rancang bangun, perekayasaan serta pekerjaari perakitan (assetnbling) dari bagian-bagian suatu barang.
4.       Usaha konstruksi merupakan usaha yang mempunyai kegiatan dengan hasil akhir berupa bangunan/konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, baik digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya dengan tujuan komersial. Kegiatan konstruksi bergerak dalam usaha pembangunan seperti pembangunan jalan, bangunan rumah, gedung, rumah sakit, sekolah, bangunan perkantoran, pabrik dan sebagainya. Kegiatan ini sangat membantu kemajuan kegiatan perekonomian. Usaha ini mempekerjakan banyak tenaga manusia dan penggunaan barang dan jasa dari berbagai macam seperti : batu, kayu, semen, besi, cat dan sebagainya.
5.       Usaha perdagangan besar, Eceran, Rumah Makan dan Akomodasi Lapangan usaha ini meliputi :
Perdagangan eceran (grosir/wholeseller) adalah perdagangan barang baru maupun bekas yang pada umumnya dalam partai besar kepada para pemakai selain konsumen rumah tangga seperti : pedagang eceran, perusahaan industri, kantor, rumah sakit, rumah makan, dan jasa akomodasi.
perdagangan eceran (retailer) adalah perdagangan yang melakukan penjualan kembali (tanpa perubahan teknis) barang-barang baru maupun bekas kepada konsumen rumah tangga.
Restoran, rumah makan bar dan jasa boga
Jasa akomodasi, meliputi hotel, penginapan, pondok wisata, perkemahan dan jasa akomodasi lainnya
6.       Usaha Angkutan, Pergudangan dan komunikasi
Usaha angkutan adalah suatu usaha yang melakukan kegiatan untuk mengangkut penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan bermotor dengan mendapat balas jasa.Perusahaan pergudangan adalah suatu usaha yang melakukan kegiatan untuk menyimpan sementara barang-barang milik orang lain sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir dengan menerima balas jasa.
Komunikasi adalah transformasi informasi dari seseorang ke orang lain dengan menggunakan bahasa, suara, gambar, kode atau tanda komunikasi lainnya. Usaha dalam bidang komunikasi terbagi menjadi :
a.      Usaha telekomunikasi adalah usaha jasa pelayanan komunikasi di dalam negeri atau luar negeri melalui media elektronik/satelit dengan mendapatkan balas jasa. Usaha telekomunikasi antara lain:jasa operator telekom (satelindo), wartel, warnet, kiospon.
b. Usaha Pos dan giro adalah suatu usaha jasa pelayanan, pengiriman barang dan/atau uang dalam negeri atau ke luar negeri dengan mendapatkan balas jasa. Usaha ini antara lain usaha jasa titipan swasta yang menyelenggarakan pengiriman surat, surat kabar, barang cetakan, uang, bingkisan kecil, wesel pos dan giro pos.
Usaha ini sangat membantu kelancaran kegiatan bisnis. Kegiatan transportasi membantu mengangkut bahan baku dan barang perdagangan besar. Semua kegiatan bisnis akan lumpuh jika kegiatan transportasi ini terhambat. Demikian pula kegiatan komunikasi seperti telepon, telegrap, radio, televisi, pos sangat memudahkan kegiatan transaksi bisnis secara cepat dan efisien.
7.       Usaha finansial, asuransi dan real estate ini sangat membantu aktivitas bisnis. Termasuk dalam usaha ini adalah lembaga perbankan dan lembaga keuangan bukan bank. Kegiatan bisnis modern sangat tidak mungkin dapat dikembangkan bila tidak didukung oleh lembaga perbankan. arena lembaga perbankan merupakan lembaga yang memberi kredit dan memberikan layanan serta fasititas memudahkan terjadinya transaksi. Demikian pula usaha asuransi membantu mengatasi resiko yang mungkin dihadapi oleh bisnis. Selain itu, real estate membantu membangun perumahan dengan perencanaan pengaturan lingkungan yang sehat dilengkapi berbagai fasilitas umum (public utilities) kemudian dijual secara cicilan kepada konsumen.
8.       Usaha jasa, meliputi : usaha yang dilakukan oleh masyarakat baik perorangan maupun kelompok untuk memberikan jasa pelayanan yang dibutuhkan agar sesuai dengan kebutuhannya. Usaha jasa ini mencakup usaha yang umumnya job order (pesanan) seperti : modiste atau taylor, reparasi, barber shop dan salon kecantikan, jasa medis dan clokter, jasa pendidikan seperti lembaga kursus, guru privat, konsultan hukum dan pengacara dan lain-lain. Pada ondisi masyarakat sekarang ini, usaha jasa sangat penting artinya bagi kegiatan ekonomi.
9.       Usaha yang dilakukan oleh Pemerintah umumnya merupakan usaha dengan tujuan untuk mengatasi hajat hidup orang banyak atau masyarakat secara umum. Beberapa contoh usaha yang dilakukan oleh pemerintah antara lain: Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perusahaan Air Minum yang dikendalikan oleh pemerintah daerah (PDAM), PTPN juga perusahaan transportasi seperti perusahaan penerbangan (PT Garuda Indonesia Airways), PT Kereta Api Indonesia, dan lain-lain. Selain sebagai pemilik perusahaan, pemerintah juga berfungsi sebagai konsumen atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor bisnis lain. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah juga merupakan bisnis yang banyak menyerap tenaga kerja.[5]

D.    Faktor yang Menentukan Ilkim Bisnis
Beberapa hal lagi perlu dipahami dalam kaitannya dengan sistem bisnis. Kita harus melihat hal – hal dan trend – trend nasional yang mempengaruhi iklim bisnis dari waktu ke waktu. Yang menentukan iklim bisnis yaitu :
1.      Investasi
Investasi adalah penggunaan sumber – sumber untuk menciptakan modal baru. Investasi bisa berupa uang juga bisa berupa barang / benda. Dengan investasi tersebut, perusahaan akan mempunyai modal yang akan digunakan untuk biaya operasional. Sejumlah uang tersebut dapat dibelanjakan untuk membeli peralatan, bangunan, dan persediaan. Fungsi dan pengaruh  investasi sangat berlipat ganda ( multiplier ).
2.      Tabungan
Jumlah yang diputuskan oleh pekerja untuk ditabung  akan menentukan kuat – lemahnya multiplier ( pengganda ) tersebut. Semakin banyak tabungan berarti semakin sedikit pengeluaran dan semakin lemah multiplier tersebut. Tetapi, tabungan itu juga menjadi sumber untuk investasi modal di masa mendatang.
3.      Pemerintah
Pemerintah juga dapat berperan sebagai pengelola sistem bisnis. Dapat terjadi bahwa apa yang dipinjam lebih besar dari apa yang diterima. Jika ini terjadi, berarti pemerintah mengalami defisit. Pembelanjaan yang defisit ini dapat menjadi masalah dan dapat juga tidak menjadi masalah, tergantung dari situasi apakah dapat mendukung terjadinya inflasi. Pemerintah, melalui kebijaksanaan ”Fiskal” atau ”Moneter” dapat mempengaruhi kegiatan bisnis.[6]
E.     Ciri-ciri dan Problem Bisnis saat ini
1.      Ciri-ciri
a.       Spesialisasi
            Jika kita perhatikan bisnis ada yang hanya bergerak dalam memproduksi barang-barang tertentu. Seperti membuat sepatu, membuat tekstil, membuat onderdil mobil, ada yang bergerak dalam bidang membuat barang (pabrik), ada yang menjual barang saja (para pedagang) dan sebagainya. Demikian pula dalam pembagian kerja, sudah dijumpai spesialisasi jabatan.
b.      Interpendence,
Karena bisnis sudah bergerak dalam bidang tertentu suatu perusahaan bergantung kegiatannya pada perusahaan lain. Misalnya pedagang besar bergantung usahanya kepada para produsen dan dia bergantung pula kepada perusahaan angkutan yang mengangkut barang. Dia juga sangat membutuhkan sarana telepon, pos, listrik yang dikerjakan oleh sektor lain.
c.       Produksi massal,
Barang dihasilkan dalam jumlah besar dan terus menerus dalam berbagai ukuran, sehingga mudah dipilih oleh konsumen. Produsen membuat barang untuk orang-orang yang tidak dikenal. Oleh sebab itu produsen harus mengetahui selera konsumen agar produksi yang dibuat secara massal mudah dipasarkan. Dengan adanya produksi massal dan barangnya laku dipasar akan timbul keuntungan baik bagi bisnis itu sendiri maupun bagi masyarakat dan Negara. Tenaga kerja akan lebih banyak tertampung, pendapatan karyawan makin meningkat demikian pula pendapatan masyarakat akan bertambah dan standar hidup akan membaik. Pengertian produksi dapat ditinjau dari dua sudut :
1)      Pengertian produksi dalam arti sempit yaitu mengubah bentuk barang menjadi barang baru, ini menimbulkan form utility.
2)       Pengertian produksi dalam arti luas yaitu usaha yang menimbulkan kegunaan karena place, time dan possession.
Produksi massal yang dibuat oleh dunia bisnis akan mendatangkan keuntungan karena adanya efisiensi penggunaan faktor produksi. Dengan adanya efisiensi keuntungan pengusaha akan meningkat, keuntungan digunakan lagi untuk memperluas bisnisnya, memperkerjakan tenaga kerja baru, meningkatkan upah, dan menekan harga jual. Efisiensi dalam segala bidang akan mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda.
Oleh sebab itu para pengusaha selalu mencari titik efisiensi yang paling maksimal melalui produksi massal. Produksi massal dengan segala bentuk penghematan dilakukan dengan cara :
1)      Mekanisasi yang menggunakan mesin serba otomatis dan canggih, penanganan bahan baku, sistem kontrol yang akurat, penggunaan komputer, dan alat angkut serta alat angkat yang serba otomatis
2)       Spesialisasi yaitu masing-masing tenaga kerja melakukan pekerjaan tertentu sehingga mereka betul-betul ahli dalam bidang tersebut. Akan tetapi sistem spesialisasi mempunyai kelemahan yaitu timbulnya kebosanan pada pekerja, sehingga mereka seringkali meninggalkan pekerjaan atau pindah ke perusahaan lain. Penelitian di Amerika menyatakan bahwa pada perusahaan tekstil, tingkat perpindahan karyawan mencapai angka 70 % setahun dan pada beberapa industri lainya ada yang mencapai 100% setahun, artinya karyawan yang keluar dari perusahaan selama satu tahun, jumlahnya sama dengan seluruh karyawan yang ada di perusahaan tersebut.
 Standarisasi, ini membuat ukuran-ukuran standart dari barang-barang yang dihasilkan.
3)      Standarisasi ini menimbulkan penghematan dalam pemakaian bahan dan waktu karena semua barang sudah mempunyai ukuran dan kode tertentu.
4)       Penggunaan komputer, sekarang penggunaan komputer sudah sangat meluas sehingga betul-betul menimbulkan efisiensi tingkat tinggi. Dengan komputer dilakukan pengawasan pemasangan onderdil-onderdil mobil, pesawat terbang dalam pabrik besar, sampai ke dunia perdagangan, perusahaan telekomunikasi dan boleh dikata semua lapangan pekerjaan menggunakan komputer. Dunia perbankan menggunakan komputer untuk melayani nasabahnya secra cepat dan mudah mengambil uang atau menyetor uangnya. Komputer bank yang ditempatkan di tempat-tempat yang strategis dapat melayani nasabah 24 jam (sehari semalam) kapan saja orang mau ambil uang boleh langsung berhubungan dengan komputer tersebut. Mesin komputer sangat membantu kemajuan dunia bisnis.
2.      Risiko Bisnis atau masalah saat ini
a.       Perubahan Permintaan
Produsen membuat barang secara massal kemudian dijual ke pasar. Jika terjadi perubahan permintaan konsumen karena berubahnya mode dan selera maka barang tersebut tidak laku. Ini adalah suatu resiko yang harus dipikul oleh bisnis. Perubahan tekstil Majalaya (Jawa Barat) banyak yang mati karena selera konsumen banyak yang berubah, tidak lagi menyenangi produksi mereka, demikian juga produksi payung Tasikmalaya yang dulunya menjadi kebanggaan kita, sekarang sudah lenyap, juga produksi tikar mendong, diganti dengan tikar plastik, yang lebih tahan dan praktis.
b.      Perubahan konjungtur
Adanya fluktuasi kegiatan ekonomi yang turun naik dan merupakan siklus.Kegiatan ekonomi tumbuh mulai dari titik bawah; tenaga kerja banyak ditampung, modal dipinjam untuk meningkatkan produksi, karena adanya pertambanhan permintaan masyarakat. Akhirnya pertumbuhan mencapai titik puncak, kemudian muncul masa recessicon peak despression upturn menurun. Kegiatan merosot timbul resesi dan depresi. Pembahasan lebih luas mengenal konjungtur ini lihat buku-buku ekonomi, sebab disini tidak mungkin dibahas secara terinci.
c.       Persaingan
Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahan tidak akan lepas dari pengamatan para sainganya. Apa yang dibuat oleh suatu bisnis akan segera diikuti oleh saingan. Oleh sebab itu para bisnis tidak boleh lengah terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berkembang. Jika para bisnis lalai dalam memperhatikan saingan dapat menimbulkan akibat fatal dan ancaman yang mematikan bagi bisnisnya.
d.      Perubahan seperti perbaikan teknologi
Sehingga alat produksi yang kita pakai menjadi ketinggalan zaman, akibatnya produksi yang dibuat tidak disenangi oleh konsumen. Juga risiko disebabkan oleh tindakan dan peraturan-peraturan yang baru yang dikeluarkan oleh pemerintah. Juga ada resiko intern; seperti adanya pencurian kecelakaan dan hancurnya barang-barang dagangan dan juga karena meninggalnya orang yang memegang posisi kunci dalam perusahaan.
e.      Perubahan Peraturan Pemerintah.
Adanya perubahan regulasi yang ditetapkan Pemerintah sebagai lembaga pengatur dan pemaksa tentu akan langsung berdampak pada bisnis, misalnya kenaikan/penurunan harga BBM, kenaikan suku bunga SBI, dll.
f.         Resiko Intern.
Pengelolaan internal manajemen dalam sebuah bisnis yang besar merupakan tuntutan yang mutlaq untuk dilaksanakan secara profesional, jika pengelolaannya menggunakan manajemen neglec (semrawut) pasti mengancam keberadaan organisasi bisnis, sekalipun bisnis tersebut memiliki modal yang melimpah, pasti akan tejadi konflik organisasi.[7]




Bab III
Penutup
A.   Kesimpulan
Huat, T Chwee mendefinisikan bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat kita. Dengan mengambil definisi sistem tersebut, kita dapat mengharapkan suatu hubungan yang saling mengisi antara bisnis dan pilihan kebutuhan dalam masyarakat kita.
Sejak ratusan tahun lalu mayoritas masyarakat Indonesia hidup dari pertanian. Hanya mereka yang hidup di daerah pantai sering terlibat dengan perdagangan kecil-kecilan dan belum pernah memasuki tingkat perdagangan internasional dengan ukuran skala ekonomis. Pada zaman globalisasi, dunia yang paling transparan kita lihat bagaimana hebatnya persaingan bisnis perusahaan nasional, multinasional, perang ekonomi lewat perdagangan antar bangsa, yang saling berebut untuk menguasai pasar dunia dalam bidang barang dan jasa
Menurut pendapat Gilarso, pengertian sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para produsen, konsumen, pemerintah, bank, dsb) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, disrtibusi, konsumsi, investasi, dsb) sehingga terbebtuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Secara umum ada sembilan macam kegiatan bisnis sebagaimana tercantum dalam klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) 1997.
Beberapa hal lagi perlu dipahami dalam kaitannya dengan sistem bisnis. Kita harus melihat hal – hal dan trend – trend nasional yang mempengaruhi iklim bisnis dari waktu ke waktu. Yang menentukan iklim bisnis yaitu : nvestasi, tabungan, dan pemerintah.

B.   Kritik dan Saran
Dari pembahasan makalah yang telah dibuat, kami mengetahui sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan harapan. Karena keterbatasan waktu dan anggota yang kurang memadai. Maka dari itu kami berharap pembaca dapat memaklumi dan memberikan kritik dan saran yang membangun agar makalah yang selanjutnya dapat lebih baik dari yang sebelumnya.

No comments:

Post a Comment