Pembahasan
A.
Pengertian dan
Sejarah Perkembangan Bisnis
1.
Pengertian
Bisnis
Bisnis dalam arti luas adalah suatu
istilah umum yang menggambarkan semua aktivitas dan institusi yang memproduksi
barang dan jasa dalam kehiduman sehari-hari. Bisnis itu sendiri dapat dipandang
sebagai suatu sistem menyeluruh yang menggabungkan sub-sistem yang lebih kecil
yang disebut industri. Artinya, setiap industri di bentuk dari banyak
perusahaan yang terdiri dari berbagai ukuran perusahaan dengan berbagai produk
yang dihasilkannya, termasuk kegiatan perusahaan, pengembangan sumberdaya
manusia, pengaturan keuangan, dan sistem manajemen.
Huat, T Chwee mendefinisikan bisnis
sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan
masyarakat kita. Dengan mengambil definisi sistem tersebut, kita dapat
mengharapkan suatu hubungan yang saling mengisi antara bisnis dan pilihan
kebutuhan dalam masyarakat kita.
Pendapat lain dikemukakan oleh
Griffin dan Ebert, bahwa bisnis itu merupakan suatu organisasi yang menyediakan
barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Laba dalam hal
ini diperoleh dari selisih antara penerimaan bisnis dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan.
Dengan demikian organisasi bisnis
yang sukses adalah organisasi bisnis yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
dan perusahaan meperoleh keuntungan dari transaksi tersebut.
Definisi tersebut memfokuskan pada
aspek-aspek sebagai berikut:
1.
Kegiatan
individu dan kelompok. Kegiatan bisnis
dapat dilakukan oleh individu (usaha perorangan) maupun kelompok (perusahaan).
Orang-orang yang terlibat dalam organisasi bisnis menyertakan harta dan modal
lainnya sebagai tanda penyertaan bergabung dalam bisnis tersebut.
2.
Penciptaan
nilai. Bisnis didirikan atau dibentuk
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui empat macam kegunaan, yaitu
kegunaan bentuk (form utility), kegunaan tempat (place utility),
kegunaan waktu (time utility), dan kegunaan kepemilikan (possesion
utility).
3.
Penciptaan
barang dan jasa. Perusahaan
dapat memilih antara menciptakan barang atau menciptakan jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
4.
Keuntungan
melalui transaksi. Setiap
perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Salah satunya
adalah memperoleh keuntungan keuntungan akan diperoleh apabila perusahaan dapat
menjual hasil produksinya dan masyarakat membeli dengan harga yang disepakati
(transaksi).
Berdasarkan
definisi bisnis tersebut maka keberadaan dari sebuah bisnis harus dapat
memenuhi harapan atas kebutuhan-kebutuhan, baik dari masyarakat luas, karyawan
dan manejer, maupun bangsa dan negara.[1]
2.
Sejarah sejarah
Perkembagnan Bisnis
Sejak ratusan tahun lalu mayoritas masyarakat Indonesia hidup dari
pertanian. Hanya mereka yang hidup di daerah pantai sering terlibat dengan
perdagangan kecil-kecilan dan belum pernah memasuki tingkat perdagangan
internasional dengan ukuran skala ekonomis. Pada zaman globalisasi, dunia yang
paling transparan kita lihat bagaimana hebatnya persaingan bisnis perusahaan
nasional, multinasional, perang ekonomi lewat perdagangan antar bangsa, yang
saling berebut untuk menguasai pasar dunia dalam bidang barang dan jasa. Adapun
sejarah bisnis secara garis besarnya meliputi beberapa hal berikut:
a.
Era Industri
Era industri dengan pionirnya Henry Ford pemilik dari Ford industri
mendapatkan penghasilan sebesar 10 triliun pertamanya dalam kurun waktu karir
kerja selama 25 tahun. Di masa ini barang siapa yang tidak bekerja maka dia
tidak akan mendapatkan penghasilan, namun bagi yang bekerja keras dan dengan
prestasi yang cukup baik dalam ruang lingkup kerjanya akaan medapatkan jaminan
pensiunan dari perusahaan. Tentunya jaminan tersebut jauh dari cukup karena
sudah tidak bekerja lagi.
b.
Era Teknologi
Di masa ini yang jadi pionir adalah Bill Gates pemilik microsoft
dengan penghasilan 10 triliun pertama setelah 12 tahun. Tentunya dengan
menciptakan sebuah teknologi komputer yang saat ini terus berkembang dan akan
terus menciptakan royalti terus menerus bagi Bill Gates.
c.
Era Informasi
Era informasi di awali pada awal tahun 1990-an dan terus berkembang
pesat sampai saat ini dan diyakini akan terus berkembang dari tahun ke tahun
selanjutnya. Dalam hal ini bisa dikatakan melalui jaringan internet/website
yang akan selalu siap bersedia bekerja untuk anda 24 jam non-stoptanpa upah
bekerja untuk anda.
Bisnis Indonesia adalah surat kabar harian dengan segmetasi
pemberitaan bisnis dan ekonomi yang berbahasa Indonesia yang diterbitkan di
Jakarta, Indonesia, sejak 14 Desember 1985.bisnis Indonesia diterbitkan oleh PT
Jurnalindo Aksara Grafika (PT JAG) yang merupakan kongsi bisnis empat
perusahaan Sahid Group, Ciputra Group, Salim Group, dan Eric Samola. Pemimpin
redaksi saat ini adalah Arief Budisusilo yang menggantikan Ahmad Djauhar sejak
2009, dengan Wakil Pamred Y.[2]
B.
Sistem
Perekonomian
Secara umum, pengertian sistem
ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasikan seluruh kegiatan
perekonomian dalam masyarakat yang dilakukan pemerintah atau swasta
berlandaskan prinsip tertentu dalam rangka meraih kemakmuran atau kesejah
teraan.
Menurut pendapat Gilarso,
pengertian sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengordinasikan
perilaku masyarakat (para produsen, konsumen, pemerintah, bank, dsb) dalam
menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, disrtibusi, konsumsi, investasi, dsb)
sehingga terbebtuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat
dihindari.
Menurut Gregory Grossman dan M.
Manu, sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur
yang terdiri atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga
ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga
sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.
Menurut McEachern, sistem
ekonomi adalah seperangkat mekanisme dan institusi untuk mejawab pertanyaan
apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
Menurut Chestesr A Bermand,
sistem ekonomi adalah suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di
dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas
tersendiri.
Menurut Dumatry, sistem
ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur dan terjalin hubungan ekonomi antar
sesama manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan.[3]
1.
Sistem Ekonomi
Terpusat
a.
Ciri-ciri
Ø Seluruh
kegiatan perekonomian diatur dan ditetapkan oleh pemerintah baik dari produksi,
distribusi, dan konsumsi serta penepatan harga
Ø Tidak ada
kebebabasan dalam berusaha karena hak milik perorangan atau swasta tidak diakui
Ø Seluruh
alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
b.
kebaikan Sistem
Ekonomi Terpusat
Ø Pemerintah
dapat melakukan pengawasan dan pengendalian dengan mudah
Ø Pemerintah
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan perekonomian.
Ø Kemakmuran
masyarakat merata.
Ø Terdapat perencanaan
pembangunan yang lebih cepat direalisasikan
c.
Keburukan Sistem Ekonomi Terpusat
Ø Terdapat
penindasan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi
diprakarsai oleh pemerintah.
Ø Terdapat
pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh
pemerintah.
Ø Masyarakat
tidak dijamin dalam memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang
konsumsi yang dikehendaki.
Ø Pemerintah
bersifat paternalistis, artinya aturan ditetapkan oleh pemerintah seluruhnya
benar dan harus dipatuhi
2.
Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal ialah sistem
ekonomi berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dalam
kegiatan perekonomian tanpa adanya campur tangan daripada pemerintah. Suatu
kondisi dalam mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan
keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire. Negara-negara
penganut sistem ekonomi liberal antara lain: Amerika Serikat, Inggris,
Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia {yang|dengan} pernah
menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
a.
Ciri-ciri
Ø Swasta/masyarakat
diberikan banyak kebebasan dalam melakukan kegiatan perekonomian
Ø Memiliki
kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
Ø Dalam
melakukan tindakan ekonomi dilandasi atas semangat untuk mencari keuntungan
sendiri.
b.
Kebaikan Sistem Ekonomi Liberal
Ø Terdapat
persaingan yang mendorong kemajuan usaha.
Ø Campur
tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian ekonomi kecil sehingga memberikan
kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
Ø Produksi
berdasar pada permintaan pasar ataupun kebutuhan masyarakat.
Ø Pengakuan
hak milik oleh negara, memberikan mansyarakat semangat dalam berusaha.
c.
Keburukan Sistem Ekonomi Liberal
Ø Adanya
praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan bagi pihak lemah.
Ø Dapat
menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
Ø Timbulnya
praktik yang tidak jujur yang dengan berlandas mengejar keuntungan
sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum biasa tidak diperhatikan atau
dikesampingkan.
3.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah suatu
sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada
masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi, akan tetapi disisi lain
pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan menghindari
penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat pada sumber daya ekonomi.
a.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran
Ø Adanya
pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat
hiduporang banyak yang dikuasai oleh negara.
Ø Terdapat
campur tangan pemerintah terhadap mekanisme pasar melalui berbagai kebijakan
ekonomi
Ø Mekanisme
kegiatan perekonomian teradalah campur tangan pemerintah dengan berbagai
kebijakan ekonomi.
Ø Hak milik
perorangan diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentinga umum.
b.
Kebaikan sIstem Ekonomi Campuran
Ø Sektor
ekonomi dikuasai oleh pemerintah yang bertujuan untuk kepentingan
masyarakat.
Ø Hak
individu/swasta diakui dengan jelas.
Ø Harga lebih
mudah untuk dikendalikan.
c.
Keburukan Sistem Ekonomi Campuran
Ø Peranan
pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
Ø Timbulnya
KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena banyak
sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan
sedikit sekali pengawasannya
4.
Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem ekonomi Pancasila adalah
sistem ekonomi yang didasari dari jiwa ideologi Pancasila yang dalamnya
terdapat makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi berdasarkan usaha
bersama dengan asas kekeluargaan dan kegotong royongan dari, ole, dan untuk
rakyat dalam bimbingan dan pengawasan pemerintah.
a.
Ciri-ciri Sisyem Ekonomi Pancasila
Ciri-ciri pokok
sistem ekonomi Pancasila terdapat pada UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN Bab III B
No. 14. Berikut ini ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila.
1)
Pasal Perkara
33 Setelah Amandemen 2002
Ø Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
Ø Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
Ø Bumi dan air
serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
Ø Perekonomian
nasional diselenggarakan atas dasar demokrasi ekonomi secara prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
Ø Ketentuan
lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal diatur dalam undang-undang.
2)
GBHN Bab III B
No. 14
Pembangunan
ekonomi didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan masyarakat memegang
peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka pemerintah
berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi
serta menciptakan iklim yang sehat untuk perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia
usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta
penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan {yang|dengan} nyata.[4]
C.
Klasifikasi
Bisnis
Secara umum ada sembilan macam kegiatan bisnis sebagaimana
tercantum dalam klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) 1997. kesembilan
Lapangan ysaha tersebut yaitu:
1.
Usaha
pertanian merupakan
suatu usaha yang melakukan kegiatan yang menghasilkan produksi pertanian
(tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, perburuan dan perikanan)
dengan tujuan sebagaian atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar atau
menunjang kehidupan.
2. Usaha
produksi bahan mentah merupakan usaha yang melakukan kegiatan persiapan dan
pengambilan unsur-unsur kimia, mineral, biji-bijian dan segala macam batuan
termasuk batu-batu mulla vang merupakan endapan alam baik berupa padat, cair
maupun gas untuk tujuan komersial.
3. Industri atau manufaktur adalah usaha
yang melakukan kegiatan mengubah barang dasar (bahan mentah) menjadi barang
jadi atau barang setengah jadi dan/atau dari barang yang kurang nilainya
menjadi barang yang lebih tinggi nilainya sehingga lebih dekat kepada pemakai
akhir untuk tujuan komersial. Termasuk dalam usaha ini antara lain perusahaan
yang melakukan jasa industri rancang bangun, perekayasaan serta pekerjaari
perakitan (assetnbling) dari bagian-bagian suatu barang.
4. Usaha
konstruksi merupakan usaha yang mempunyai kegiatan dengan hasil akhir berupa
bangunan/konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, baik digunakan
sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya dengan tujuan komersial.
Kegiatan konstruksi bergerak dalam usaha pembangunan seperti pembangunan jalan,
bangunan rumah, gedung, rumah sakit, sekolah, bangunan perkantoran, pabrik dan
sebagainya. Kegiatan ini sangat membantu kemajuan kegiatan perekonomian. Usaha
ini mempekerjakan banyak tenaga manusia dan penggunaan barang dan jasa dari
berbagai macam seperti : batu, kayu, semen, besi, cat dan sebagainya.
5. Usaha
perdagangan besar, Eceran, Rumah Makan dan Akomodasi Lapangan
usaha ini meliputi :
Perdagangan eceran (grosir/wholeseller) adalah perdagangan barang baru maupun bekas yang pada umumnya dalam partai besar kepada para pemakai selain konsumen rumah tangga seperti : pedagang eceran, perusahaan industri, kantor, rumah sakit, rumah makan, dan jasa akomodasi.
perdagangan eceran (retailer) adalah perdagangan yang melakukan penjualan kembali (tanpa perubahan teknis) barang-barang baru maupun bekas kepada konsumen rumah tangga.
Restoran, rumah makan bar dan jasa boga
Jasa akomodasi, meliputi hotel, penginapan, pondok wisata, perkemahan dan jasa akomodasi lainnya
Perdagangan eceran (grosir/wholeseller) adalah perdagangan barang baru maupun bekas yang pada umumnya dalam partai besar kepada para pemakai selain konsumen rumah tangga seperti : pedagang eceran, perusahaan industri, kantor, rumah sakit, rumah makan, dan jasa akomodasi.
perdagangan eceran (retailer) adalah perdagangan yang melakukan penjualan kembali (tanpa perubahan teknis) barang-barang baru maupun bekas kepada konsumen rumah tangga.
Restoran, rumah makan bar dan jasa boga
Jasa akomodasi, meliputi hotel, penginapan, pondok wisata, perkemahan dan jasa akomodasi lainnya
6.
Usaha
Angkutan, Pergudangan dan komunikasi
Usaha angkutan adalah suatu usaha yang melakukan kegiatan untuk mengangkut penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan bermotor dengan mendapat balas jasa.Perusahaan pergudangan adalah suatu usaha yang melakukan kegiatan untuk menyimpan sementara barang-barang milik orang lain sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir dengan menerima balas jasa.
Komunikasi adalah transformasi informasi dari seseorang ke orang lain dengan menggunakan bahasa, suara, gambar, kode atau tanda komunikasi lainnya. Usaha dalam bidang komunikasi terbagi menjadi :
Usaha angkutan adalah suatu usaha yang melakukan kegiatan untuk mengangkut penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan bermotor dengan mendapat balas jasa.Perusahaan pergudangan adalah suatu usaha yang melakukan kegiatan untuk menyimpan sementara barang-barang milik orang lain sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir dengan menerima balas jasa.
Komunikasi adalah transformasi informasi dari seseorang ke orang lain dengan menggunakan bahasa, suara, gambar, kode atau tanda komunikasi lainnya. Usaha dalam bidang komunikasi terbagi menjadi :
a.
Usaha
telekomunikasi adalah usaha
jasa pelayanan komunikasi di dalam negeri atau luar negeri melalui media
elektronik/satelit dengan mendapatkan balas jasa. Usaha telekomunikasi antara
lain:jasa operator telekom (satelindo), wartel, warnet, kiospon.
b. Usaha Pos dan giro adalah suatu usaha jasa pelayanan, pengiriman barang dan/atau uang dalam negeri atau ke luar negeri dengan mendapatkan balas jasa. Usaha ini antara lain usaha jasa titipan swasta yang menyelenggarakan pengiriman surat, surat kabar, barang cetakan, uang, bingkisan kecil, wesel pos dan giro pos.
Usaha ini sangat membantu kelancaran kegiatan bisnis. Kegiatan transportasi membantu mengangkut bahan baku dan barang perdagangan besar. Semua kegiatan bisnis akan lumpuh jika kegiatan transportasi ini terhambat. Demikian pula kegiatan komunikasi seperti telepon, telegrap, radio, televisi, pos sangat memudahkan kegiatan transaksi bisnis secara cepat dan efisien.
b. Usaha Pos dan giro adalah suatu usaha jasa pelayanan, pengiriman barang dan/atau uang dalam negeri atau ke luar negeri dengan mendapatkan balas jasa. Usaha ini antara lain usaha jasa titipan swasta yang menyelenggarakan pengiriman surat, surat kabar, barang cetakan, uang, bingkisan kecil, wesel pos dan giro pos.
Usaha ini sangat membantu kelancaran kegiatan bisnis. Kegiatan transportasi membantu mengangkut bahan baku dan barang perdagangan besar. Semua kegiatan bisnis akan lumpuh jika kegiatan transportasi ini terhambat. Demikian pula kegiatan komunikasi seperti telepon, telegrap, radio, televisi, pos sangat memudahkan kegiatan transaksi bisnis secara cepat dan efisien.
7. Usaha
finansial, asuransi dan real estate ini sangat membantu aktivitas
bisnis. Termasuk dalam usaha ini adalah lembaga perbankan dan lembaga keuangan
bukan bank. Kegiatan bisnis modern sangat tidak mungkin dapat dikembangkan bila
tidak didukung oleh lembaga perbankan. arena lembaga perbankan merupakan
lembaga yang memberi kredit dan memberikan layanan serta fasititas memudahkan
terjadinya transaksi. Demikian pula usaha asuransi membantu mengatasi resiko
yang mungkin dihadapi oleh bisnis. Selain itu, real estate membantu membangun
perumahan dengan perencanaan pengaturan lingkungan yang sehat dilengkapi
berbagai fasilitas umum (public utilities) kemudian dijual secara cicilan
kepada konsumen.
8. Usaha jasa, meliputi :
usaha yang dilakukan oleh masyarakat baik perorangan maupun kelompok untuk
memberikan jasa pelayanan yang dibutuhkan agar sesuai dengan kebutuhannya.
Usaha jasa ini mencakup usaha yang umumnya job order (pesanan) seperti :
modiste atau taylor, reparasi, barber shop dan salon kecantikan, jasa medis dan
clokter, jasa pendidikan seperti lembaga kursus, guru privat, konsultan hukum
dan pengacara dan lain-lain. Pada ondisi masyarakat sekarang ini, usaha jasa
sangat penting artinya bagi kegiatan ekonomi.
9. Usaha yang
dilakukan oleh Pemerintah umumnya merupakan usaha dengan tujuan untuk mengatasi
hajat hidup orang banyak atau masyarakat secara umum. Beberapa contoh usaha
yang dilakukan oleh pemerintah antara lain: Perusahaan Listrik Negara (PLN),
Perusahaan Air Minum yang dikendalikan oleh pemerintah daerah (PDAM), PTPN juga
perusahaan transportasi seperti perusahaan penerbangan (PT Garuda Indonesia
Airways), PT Kereta Api Indonesia, dan lain-lain. Selain sebagai pemilik
perusahaan, pemerintah juga berfungsi sebagai konsumen atas barang dan jasa
yang dihasilkan oleh sektor bisnis lain. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah
juga merupakan bisnis yang banyak menyerap tenaga kerja.[5]
D.
Faktor yang
Menentukan Ilkim Bisnis
Beberapa hal lagi perlu dipahami dalam kaitannya dengan sistem bisnis. Kita
harus melihat hal – hal dan trend – trend nasional yang mempengaruhi iklim
bisnis dari waktu ke waktu. Yang menentukan iklim bisnis yaitu :
1. Investasi
Investasi adalah penggunaan sumber – sumber untuk menciptakan modal baru.
Investasi bisa berupa uang juga bisa berupa barang / benda. Dengan investasi
tersebut, perusahaan akan mempunyai modal yang akan digunakan untuk biaya
operasional. Sejumlah uang tersebut dapat dibelanjakan untuk membeli peralatan,
bangunan, dan persediaan. Fungsi dan pengaruh investasi sangat berlipat
ganda ( multiplier ).
2. Tabungan
Jumlah yang diputuskan oleh pekerja untuk ditabung akan menentukan
kuat – lemahnya multiplier ( pengganda ) tersebut. Semakin banyak tabungan
berarti semakin sedikit pengeluaran dan semakin lemah multiplier tersebut.
Tetapi, tabungan itu juga menjadi sumber untuk investasi modal di masa
mendatang.
3. Pemerintah
Pemerintah juga dapat berperan sebagai pengelola sistem bisnis. Dapat
terjadi bahwa apa yang dipinjam lebih besar dari apa yang diterima. Jika ini
terjadi, berarti pemerintah mengalami defisit. Pembelanjaan
yang defisit ini dapat menjadi masalah dan dapat juga tidak menjadi masalah,
tergantung dari situasi apakah dapat mendukung terjadinya inflasi. Pemerintah,
melalui kebijaksanaan ”Fiskal” atau ”Moneter” dapat
mempengaruhi kegiatan bisnis.[6]
E.
Ciri-ciri dan
Problem Bisnis saat ini
1.
Ciri-ciri
a. Spesialisasi
Jika kita perhatikan bisnis ada yang hanya bergerak dalam memproduksi barang-barang tertentu. Seperti membuat sepatu, membuat tekstil, membuat onderdil mobil, ada yang bergerak dalam bidang membuat barang (pabrik), ada yang menjual barang saja (para pedagang) dan sebagainya. Demikian pula dalam pembagian kerja, sudah dijumpai spesialisasi jabatan.
Jika kita perhatikan bisnis ada yang hanya bergerak dalam memproduksi barang-barang tertentu. Seperti membuat sepatu, membuat tekstil, membuat onderdil mobil, ada yang bergerak dalam bidang membuat barang (pabrik), ada yang menjual barang saja (para pedagang) dan sebagainya. Demikian pula dalam pembagian kerja, sudah dijumpai spesialisasi jabatan.
b. Interpendence,
Karena bisnis sudah bergerak dalam
bidang tertentu suatu perusahaan bergantung kegiatannya pada perusahaan lain.
Misalnya pedagang besar bergantung usahanya kepada para produsen dan dia
bergantung pula kepada perusahaan angkutan yang mengangkut barang. Dia juga
sangat membutuhkan sarana telepon, pos, listrik yang dikerjakan oleh sektor
lain.
c. Produksi massal,
Barang dihasilkan dalam jumlah besar
dan terus menerus dalam berbagai ukuran, sehingga mudah dipilih oleh konsumen.
Produsen membuat barang untuk orang-orang yang tidak dikenal. Oleh sebab itu
produsen harus mengetahui selera konsumen agar produksi yang dibuat secara
massal mudah dipasarkan. Dengan adanya produksi massal dan barangnya laku
dipasar akan timbul keuntungan baik bagi bisnis itu sendiri maupun bagi
masyarakat dan Negara. Tenaga kerja akan lebih banyak tertampung, pendapatan
karyawan makin meningkat demikian pula pendapatan masyarakat akan bertambah dan
standar hidup akan membaik. Pengertian produksi dapat ditinjau dari dua sudut :
1)
Pengertian
produksi dalam arti sempit yaitu mengubah bentuk barang menjadi barang baru,
ini menimbulkan form utility.
2)
Pengertian produksi dalam arti luas yaitu
usaha yang menimbulkan kegunaan karena place, time dan possession.
Produksi massal yang dibuat oleh dunia bisnis akan mendatangkan keuntungan
karena adanya efisiensi penggunaan faktor produksi. Dengan adanya efisiensi
keuntungan pengusaha akan meningkat, keuntungan digunakan lagi untuk memperluas
bisnisnya, memperkerjakan tenaga kerja baru, meningkatkan upah, dan menekan
harga jual. Efisiensi dalam segala bidang akan mendatangkan keuntungan yang
berlipat ganda.
Oleh sebab itu para pengusaha selalu mencari titik efisiensi yang
paling maksimal melalui produksi massal. Produksi massal dengan segala bentuk
penghematan dilakukan dengan cara :
1)
Mekanisasi yang
menggunakan mesin serba otomatis dan canggih, penanganan bahan baku, sistem
kontrol yang akurat, penggunaan komputer, dan alat angkut serta alat angkat
yang serba otomatis
2)
Spesialisasi yaitu masing-masing tenaga kerja
melakukan pekerjaan tertentu sehingga mereka betul-betul ahli dalam bidang
tersebut. Akan tetapi sistem spesialisasi mempunyai kelemahan yaitu timbulnya
kebosanan pada pekerja, sehingga mereka seringkali meninggalkan pekerjaan atau
pindah ke perusahaan lain. Penelitian di Amerika menyatakan bahwa pada
perusahaan tekstil, tingkat perpindahan karyawan mencapai angka 70 % setahun
dan pada beberapa industri lainya ada yang mencapai 100% setahun, artinya
karyawan yang keluar dari perusahaan selama satu tahun, jumlahnya sama dengan
seluruh karyawan yang ada di perusahaan tersebut.
Standarisasi, ini membuat ukuran-ukuran standart dari barang-barang yang dihasilkan.
Standarisasi, ini membuat ukuran-ukuran standart dari barang-barang yang dihasilkan.
3)
Standarisasi
ini menimbulkan penghematan dalam pemakaian bahan dan waktu karena semua barang
sudah mempunyai ukuran dan kode tertentu.
4)
Penggunaan komputer, sekarang penggunaan
komputer sudah sangat meluas sehingga betul-betul menimbulkan efisiensi tingkat
tinggi. Dengan komputer dilakukan pengawasan pemasangan onderdil-onderdil
mobil, pesawat terbang dalam pabrik besar, sampai ke dunia perdagangan,
perusahaan telekomunikasi dan boleh dikata semua lapangan pekerjaan menggunakan
komputer. Dunia perbankan menggunakan komputer untuk melayani nasabahnya secra
cepat dan mudah mengambil uang atau menyetor uangnya. Komputer bank yang
ditempatkan di tempat-tempat yang strategis dapat melayani nasabah 24 jam
(sehari semalam) kapan saja orang mau ambil uang boleh langsung berhubungan
dengan komputer tersebut. Mesin komputer sangat membantu kemajuan dunia bisnis.
2.
Risiko Bisnis
atau masalah saat ini
a. Perubahan Permintaan
Produsen membuat barang secara
massal kemudian dijual ke pasar. Jika terjadi perubahan permintaan konsumen
karena berubahnya mode dan selera maka barang tersebut tidak laku. Ini adalah
suatu resiko yang harus dipikul oleh bisnis. Perubahan tekstil Majalaya (Jawa
Barat) banyak yang mati karena selera konsumen banyak yang berubah, tidak lagi
menyenangi produksi mereka, demikian juga produksi payung Tasikmalaya yang
dulunya menjadi kebanggaan kita, sekarang sudah lenyap, juga produksi tikar
mendong, diganti dengan tikar plastik, yang lebih tahan dan praktis.
b. Perubahan konjungtur
Adanya fluktuasi kegiatan ekonomi
yang turun naik dan merupakan siklus.Kegiatan ekonomi tumbuh mulai dari titik
bawah; tenaga kerja banyak ditampung, modal dipinjam untuk meningkatkan
produksi, karena adanya pertambanhan permintaan masyarakat. Akhirnya
pertumbuhan mencapai titik puncak, kemudian muncul masa recessicon peak despression
upturn menurun. Kegiatan merosot timbul resesi dan depresi. Pembahasan lebih
luas mengenal konjungtur ini lihat buku-buku ekonomi, sebab disini tidak
mungkin dibahas secara terinci.
c. Persaingan
Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh
suatu perusahan tidak akan lepas dari pengamatan para sainganya. Apa yang
dibuat oleh suatu bisnis akan segera diikuti oleh saingan. Oleh sebab itu para
bisnis tidak boleh lengah terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berkembang.
Jika para bisnis lalai dalam memperhatikan saingan dapat menimbulkan akibat
fatal dan ancaman yang mematikan bagi bisnisnya.
d. Perubahan seperti perbaikan teknologi
Sehingga alat produksi yang kita
pakai menjadi ketinggalan zaman, akibatnya produksi yang dibuat tidak disenangi
oleh konsumen. Juga risiko disebabkan oleh tindakan dan peraturan-peraturan
yang baru yang dikeluarkan oleh pemerintah. Juga ada resiko intern; seperti
adanya pencurian kecelakaan dan hancurnya barang-barang dagangan dan juga
karena meninggalnya orang yang memegang posisi kunci dalam perusahaan.
e. Perubahan Peraturan Pemerintah.
Adanya perubahan regulasi yang
ditetapkan Pemerintah sebagai lembaga pengatur dan pemaksa tentu akan langsung
berdampak pada bisnis, misalnya kenaikan/penurunan harga BBM, kenaikan suku
bunga SBI, dll.
f.
Resiko Intern.
Pengelolaan internal manajemen dalam
sebuah bisnis yang besar merupakan tuntutan yang mutlaq untuk dilaksanakan
secara profesional, jika pengelolaannya menggunakan manajemen neglec (semrawut)
pasti mengancam keberadaan organisasi bisnis, sekalipun bisnis tersebut
memiliki modal yang melimpah, pasti akan tejadi konflik organisasi.[7]
Bab
III
Penutup
A.
Kesimpulan
Huat, T Chwee mendefinisikan bisnis
sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan
masyarakat kita. Dengan mengambil definisi sistem tersebut, kita dapat
mengharapkan suatu hubungan yang saling mengisi antara bisnis dan pilihan
kebutuhan dalam masyarakat kita.
Sejak ratusan tahun lalu mayoritas
masyarakat Indonesia hidup dari pertanian. Hanya mereka yang hidup di daerah
pantai sering terlibat dengan perdagangan kecil-kecilan dan belum pernah
memasuki tingkat perdagangan internasional dengan ukuran skala ekonomis. Pada
zaman globalisasi, dunia yang paling transparan kita lihat bagaimana hebatnya
persaingan bisnis perusahaan nasional, multinasional, perang ekonomi lewat
perdagangan antar bangsa, yang saling berebut untuk menguasai pasar dunia dalam
bidang barang dan jasa
Menurut pendapat Gilarso,
pengertian sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengordinasikan
perilaku masyarakat (para produsen, konsumen, pemerintah, bank, dsb) dalam
menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, disrtibusi, konsumsi, investasi, dsb)
sehingga terbebtuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat
dihindari.
Secara umum ada sembilan macam kegiatan bisnis sebagaimana
tercantum dalam klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) 1997.
Beberapa hal lagi perlu dipahami dalam kaitannya dengan sistem bisnis.
Kita harus melihat hal – hal dan trend – trend nasional yang mempengaruhi iklim
bisnis dari waktu ke waktu. Yang menentukan iklim bisnis yaitu : nvestasi,
tabungan, dan pemerintah.
B.
Kritik dan
Saran
Dari pembahasan makalah yang telah dibuat, kami
mengetahui sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan harapan.
Karena keterbatasan waktu dan anggota yang kurang memadai. Maka dari itu kami
berharap pembaca dapat memaklumi dan memberikan kritik dan saran yang membangun
agar makalah yang selanjutnya dapat lebih baik dari yang sebelumnya.
No comments:
Post a Comment