Muslim Uighur Alami Penyiksaan Fisik dan Psikologis, Cina Membantah, PBB Selidiki!




Muslim Uighur merupakan kaum Muslimin yang beretnis Turki. Mereka merupakan mayoritas penduduk Provinsi Xinjiang (terletak di ujung barat Cina) yang merupakan daerah otonom dan jauh dari kendali Beijing. Sementara di Cina, mereka adalah kelompok minoritas Islam.
Dilansir dari bbc.com (18/12/18), Bahwa pada Agustus 2018 silam, sebuah komite PBB mendapat laporan tentang adanya penahanan warga Uighur dan kelompok Muslim di daerah tersebut. Cina mengaku bahwa Muslim Uighur disana hanya diberi pendidikan ulang (re-edukasi). Namun kenyataannya ditemukan banyak bukti bahwa orang-orang di Xinjiang mengalami pengawasan secara opresif.



Cina mengatakan bahwa sejumlah serangan teroris selama dekade terakhir terjadi di negara tersebut. Mereka mengklaim bahwa daerah XInjiang dan sekitarnya adalah sumber dari serangan teroris tersebut. Menurut BBC, Cina menyangkal adanya kamp tahanan melainkan orang-orang Xinjiang mendapatkan pelatihan kejuruan.
Sementara itu, pejabat tinggi di Xinjiang mengatakan wilayah itu mengahadapi ancaman tiga 'kekuatan jahat', yaitu Terorisme, Ekstrimisme dan Saparatisme. Sementara bukti yang jelas akan hal tersebut belum ada.
Hal ini menjadi alasan bagi Cina untuk melakukan penahanan. Pemantauan secara ketat, khususnya suku Uighur yang dilakukan oleh aparat dan mereka harus memberikan sampel biometrik dan DNA. Menurut BBC, telah terjadi penangkapan terhadap mereka yang memiliki kerabat di 26 negara yang dianggap 'sensitif'. Sehingga lebih kurang satu juta jiwa telah ditahan.

Di kamp tahanan tersebut mereka dipaksa belajar berbahasa mandarin, kemudian diarahkan untuk mengecam keyakinan mereka (Islam) bahkan meninggalkan keyakinan tersebut. Tak hanya itu, penyiksaan fisik dan psikologis juga dialami Muslim Uighur tersebut. Keluarga mereka lenyap, fisik dan mental mereka disiksa.
Singkatnya, Mereka dilarang berkeyakinan Islam!
Atas hal ini, kecaman internasional terus meningkat. Namun, belum ada satu pun negara yang mengambil tindakan apapun selain hanya memberikan pernyataan kecaman.
Muslim mohon sebarkan! agar banyak yang tahu, diharapkan ada tindakan nyata dari negara kita menyikapi hal ini.

-GOEND-
Sumber:
bbc.com/indonesia/dunia-46601638


No comments:

Post a Comment